persiapan umroh dan haji

Jika seorang Muslim memperoleh kesempatan untuk menjalankan ibadah umrah ke Tanah Suci, tentunya dia akan sangat bersyukur dan berbahagia.
Anugerah tersebut harus dimanfaatkan dan dinikmati dengan sebaik-baiknya demi meraih pahala dan keutamaan-keutamaan ibadah.
Ibadah umrah adalah aktivitas jiwa dan raga yang melelahkan karena melibatkan banyak kegiatan fisik, seperti thawaf dan sa’i.
Jamaah juga harus banyak berjalan kaki dari penginapan ke masjid dan sebaliknya. Juga, harus berpindah-pindah kota dari Jeddah, Mekkah, dan Madinah.
Kesiapan fisik dan material merupakan pendukung yang sangat penting dalam kelancaran ibadah.
Ada beberapa faktor penting yang harus Anda pikirkan dan perhatikan sebelum berangkat umrah ke Tanah Suci, di antaranya adalah cuaca, perbedaan waktu, aturan berpakaian, asupan makanan dan minuman, dan sebagainya.
Kondisi cuaca di Arab Saudi yang merupakan daerah gurun, tentunya sangat terik, terutama pada musim panas yang berlangsung kurang lebih dari April hingga Agustus.
Pada bulan-bulan terpanas, suhu udara di siang hari biasanya melebihi 40 derajat Celcius. Jadi, siapkanlah tubuh dan mental Anda untuk tahan beraktivitas di tengah udara panas yang bisa menyebabkan kelelahan.
Jaga kesehatan sejak Anda masih di Tanah Air dengan menyantap makanan sehat, minum dalam jumlah yang memadai, serta mengonsumsi vitamin C untuk menjaga stamina.
Mental Anda pun perlu dimantapkan supaya tidak mudah menyerah karena kepanasan. Teguhkan niat untuk meraih ridha Allah Swt.
Perbedaan waktu antara Arab Saudi dan Indonesia tidak terlalu jauh. Arab Saudi hanya sekitar 4 jam lebih lambat dari Waktu Indonesia Barat.
Namun, tetap saja Anda harus pandai memanfaatkan waktu supaya tubuh lekas menyesuaikan diri dengan waktu tersebut.
Perjalanan Jakarta-Jeddah selama 9 jam sebaiknya digunakan untuk tidur karena sesampainya di Bandara King Abdul Azis, Anda harus mengeluarkan energi untuk mengantre di loket imigrasi, mencari koper, dan menempuh perjalanan ke hotel untuk beristirahat atau langsung menuju Kota Mekah dan melaksanakan umrah begitu tiba di sana.
Khusus untuk perempuan, busana Muslimah yang biasa Anda gunakan di Indonesia mungkin dirasa sudah cukup rapat menutup aurat, tetapi barangkali tidak demikian menurut kebiasaan di sana.
Muslimah di sana biasa menggunakan pakaian yang lebih longgar yang berupa gamis (abayya) berwarna hitam hingga menutupi kaki, dilengkapi jilbab dan cadar berwarna sama.
Anda tidak perlu berpakaian serupa persis dengan mereka, akan tetapi sebaiknya mengenakan pakaian-pakaian yang lebih longgar dan memakai jilbab lebih lebar dan panjang.
Ini berguna untuk meredam panas matahari yang menyengat dan melindungi diri dari pandangan para lelaki Arab yang cenderung “tajam” dan mengganggu. Bawa pakaian-pakaian yang tidak mudah kusut ketika dilipat di koper dan bisa dipadu-padankan supaya Anda tidak sering mencuci.
Membeli pakaian baru di sana juga merupakan pilihan yang baik karena modelnya banyak yang menarik serta bisa menutup tubuh dengan sempurna. Bagi orang Indonesia yang sangat bergantung pada nasi sebagai sumber karbohidrat, makanan tidak terlalu menjadi masalah karena rumah makan yang menyediakan nasi ada di mana-mana.
Katering yang disediakan KBIH atau agen perjalanan juga biasanya menyajikan nasi beserta lauk-pauk khas Indonesia.
Oleh karena itu, akan mudah bagi Anda mempertahankan stamina melalui asupan makanan dan minuman. Untuk menghindari dehidrasi, konsumsi banyak jus buah atau susu yang banyak dijual dengan harga relatif murah.
Demi menjaga komunikasi dengan sesama jamaah atau keluarga dan rekan di Tanah Air, Anda bisa mendaftarkan nomor telepon seluler untuk perjalanan luar negeri kepada penyedia layanan di Indonesia atau membeli nomor telepon baru di Saudi. Harga kartu SIM dan pulsa di sana tidak terlalu mahal.
Dengan persiapan mental dan fisik yang matang, Anda bisa menikmati dan melaksanakan ibadah umrah beserta perjalanannya dengan baik. Insya Allah.